Frasa : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis , dan Contohnya

Frasa : Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis , dan Contohnya

Tutorilmu.id. Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk sebuah kalimat yang sempurna karena tidak mempunyai predikat atau nonpredikat.

Sederhanya, frasa adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih, namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat.

Dalam sebuah kalimat, frasa berkedudukan sebagai fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis lebih dikenal dengan subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (pelengkap), dan keterangan.

Baca : Kecerdasan Intrapersonal: Karakteristik & Cara Mengembangkannya

Misalnya, dalam sebuah kalimat yang terdiri dari S-P-O, frasa dapat mengisi kalimat tersebut dengan berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek.

Untuk mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam, bisa menyimak pembahasan mengenai frasa beserta ciri dan jenis-jenisnya di bawah ini.

Ciri-Ciri Frasa

Frasa  berbeda dengan unsur bahasa yang lain. Ciri-ciri nya antara lain yaitu sebagai berikut.

1. Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.

2. Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.

3. Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.

4. Frasa bersifat nonpredikatif.

5. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.

Jenis-Jenis Frasa

Adapun jenis frasa secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Jenis frasa berdasarkan inti kelas kata pembentuiknya

2. Jenis frasa berdasarkan konstruksi pembentuknya

3. Jenis frasa berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya

4. Jenis frasa berdasarkan hubungan antar unsur-unsurnya

Jenis  Frasa Berdasarkan Inti Kelas Kata Pembentuknya

a. Frasa verbal

Adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat.

Contoh : sedang mandi, akan tidur

b. Frasa nominal

Adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti dari kata benda.

Contoh : buku tulis, kursi goyang

c.  Frasa ajektiva

Adalah suatu frasa yang mempunyai inti berupa kata sifat dalam unsur pembentukannya.

Contoh : paling cantik, sangat rajin

d. Frasa adverbia

Frasa adverbia adalah frasa yang mengandung unsur inti kata keterangan dan dapat sebagai substitusi kata keterangan dalam suatu kalimat.

Contoh : minggu lalu, besok pagi

e. Frasa numeralia

Yang dimaksud frasa numeralia adalah frasa yang terbentuk dari kata bilangan. Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, dan urutan dalam suatu deret.

Contoh : dua puluh ekor sapi, cinta segi tiga

f. Frasa preposisional

Frasa preposisional merupakan frasa yang mengandung preposisi dan objek preposisional yang dapat berperan sebagai kata keterangan dalam suatu kalimat.

Contoh : di sekolah, dari pasar

g.  Frasa konjungsi

Frasa konjungsi adalah frasa yang mengandung konjungsi atau kata sambung.

Contoh : ketika belajar, kemarin malam

Jenis Frasa Berdasarkan Konstruksi Pembentuknya
a. Frasa endosentrik

Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki konstituen inti yang memiliki hubungan atau kesetaraan dengan konstituen lainnya yang ada pada rangkaian kalimat tersebut.

Secara umum ada tiga jenis frasa endosentrik, yaitu

1. Frasa endosentrik atributif, yaitu frasa yang memiliki potensi untuk dihubungkan dengan kata dan, atau, baik…maupun

Contoh : ayah ibu, siang malam, tua muda

2. Frasa endosentris apositi, yaitu menggunakan aposisi untuk menandakan dua unsur pusat yang saling merujuk.

Contoh : Bahasaku, bahasa Indonesia

Naura, anaknya Ibu Yanti

3. Frasa endosentris koordinatif, yaitu di antara unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan konjungsi

Contoh : lebih muda, sangat cepat

b. Frasa eksosentrik

Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti. Lantaran tidak memiliki unsur inti, kalimat ini tidak dapat dipenggal-penggal atau dibeda-bedakan.

Secara umum, ada tiga bentuk frasa eksosentrik yang umumnya digunakan dalam suatu kata-kata. Antara lain yaitu :

1. Frasa eksosentris direkif ,  frasa eksosentris yaitu merupakan gabungan dari kata depan dan kata benda.

Contoh : ke Bandung, ke Surabaya, di Pamekasan, di pasar, dan lain sebagainya.

2. Frasa eksosentris non direktif , frasa eksosentris yaitu merupakan gabungan antara nomina dan kata-kata tertentu seperti si, sang, para, yang dan sejenisnya.

Contoh :  sang bangau, para hadirin, para jemaah, dan lainnya.

3.  Frasa eksosentris konektif , frasa eksosentris yaitu hasil gabungan kata kerja/kata sifat/kata benda dengan kata lekas, segera, saat, akan, hendak, dll.

Contoh :  lekas sembuh, segera pindah, akan dirobohkan, dll.

Jenis Frasa Berdasarkan Hubungan antar Unsur-Unsurnya
a. Frasa setara  atau koordinatif

Yang dimaksud Frasa setara adalah frasa yang antar katanya memiliki unsur yang setara.

Contoh : ayah ibu, muda mudi, cantik jelita

b. Frasa setara bertingkat atau subordinatif

Frasa setara bertingkat yaitu frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang tidak setara atau memiliki tingkatan-tingkatan tertentu.

Contoh : sedang membaca, rumah besar, kursi goyang

Jenis Frasa Berdasarkan Makna yang Terkandung di Dalamnya
a. Frasa biasa

Frasa biasa adalah frasa yang terbentuk dari makna denotasi (makna sebenarnya).

Contoh : sedang membaca, rumah besar, kursi goyang

b. Frasa idiomatik

Frasa idiomatik adalah frasa yang bermakna tidak sebenarnya atau memiliki konotasi tertentu.

Contoh : anak mas, buah bibir, jago merah

c. Frasa ambigu

Frasa ambigu yaitu frasa yang memiliki makna ganda sehingga dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa-frasa ambigu umumnya memerlukan penjelasan yang lebih.

Contoh : memberi tahu, frasa tersebut dapat  memiliki arti memberi kabar atau memberi makanan bernama tahu

Demikian pembahasan tentang frasa : pengertian, ciri-ciri, jenis , dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan