Juknis Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Juknis Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Tutorilmu.id. Petunjuk Teknis panduan penyusunan dan pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan merupakan bagian dari Bimbingan Teknis Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMP

Juknis Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat SMP.

Pengembangan kurikulum di satuan pendidikan penting untuk dilakukan agara relevan, kontekstual, serta membuka saluran komunikasi antara sekolah dan lingkungannya.

Baca : Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan.

3. Esensial

Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut.

Mudah dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen kurikulum operasional

4. Akuntabel

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar- benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas).

5. Berkesinambungan

Menjadi acuan untuk refleksi dan perbaikan.

Prinsip Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan.

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami.

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, dan berbagai sentra di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Prinsip Analisis Lingkungan Belajar

a. Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan.

b. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan.

c. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data.

d. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi.

2. Jenis informasi yang dibutuhkan

a. Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?

b. Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?

c. Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?

d. Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?

3. Cara Analisis Lingkungan Belajar

a. Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan.

b. Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung.

c. Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat.

4. Ragam Alat Analisis

a. Apa kekhasan daerah setempat yang penting Analisis SWOT.

b. Root Cause.

c. Fish Bone.

d. Pentagonal Aset.

Mengembangkan Visi

1. Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

2. Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan.

3. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.

4. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan.

5. Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.

Tips Menyusun Visi

1. Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/belajarnya.

2. Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya.

3. Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif (orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis baik terhadap tujuan pendidikan untuk anak, maupun mengapa memilih satuan pendidikan tersebut).

Menerjemahkan Misi

1. Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.

2. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan.

3. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.

4. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.

5. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.

Membuat Tujuan

1. Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.

2. Tujuan merupakan gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan.

Juknis Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan selengkapnya terdapat pada tautan berikut ini.

 

Download

Demikian Juknis Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan