Penalaran Induktif : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Penalaran Induktif : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Tutotilmu.id. Proses berpikir manusia untuk menghubungkan hubungan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan disebut penalaran.

Dalam karangan penalaran berarti penggunaan pikiran untuk suatu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Dengan penalaran yang tepat, hal-hal yang akan tersusun dalam karangan menjadi kuat.

Pola pengembangan paragraf merupakan suatu jalan yang penulis lakukan untuk mengekspresikan ide pokok bacaan dari paragraf yang ditulis.

Baca : Paragraf Deduktif : Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Dengan kata lain, pola pengembangan paragraf ialah pemecahan untuk menarik kesimpulan atau argumen yang logis sesuai informasi yang relevan. Pola pengembangan paragraf disebut juga penalaran.

Pengertian Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.

Penalaran induktif diawali dengan menjelaskan sesuatu yang khusus kemudian menuju hal-hal yang umum. Paragraf ini bersifat khusus-umum. Gagasan utamanya terletak di akhir kalimat suatu paragraf.

Penalaran induktif yaitu mengambil kesimpulan dari premis-premis umum (pengamatan, data, fakta) lalu kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat spesifik (hipotesis).

Ciri-Ciri Penalaran Induktif

CIri-ciri penalaran induktif antara lain yaitu:
1.  Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
2.  Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3.  Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
4.  Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
5.  Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph
6.  Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
7. Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
8.  Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama

Jenis Penalaran Induktif

Melakukan penalaran induktif dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum). Jenis Penalaran  Induktif yaitu :

1. Generalisasi

Generalisasi adalah proses penalaran dari pernyataan-pernyataan khusus untuk mengambil kesimpulan yang bersifat umum. Dalam generalisasi terdapat pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati.

Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi menyertakan bukti berupa fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh:

Untuk menjadi karyawan PT Dirgantara Nusantara, syarat utamanya adalah sarjana. Akan tetapi, tidak cukup sarjana saja. Calon karyawan harus memiliki Indeks Prestasi bagus di Perguruan Tingginya, minimal 3.00. Calon karyawan juga harus menguasai salah satu bahasa asing, Inggris atau Mandarin. Jika semua persyaratan administratif sudah terpenuhi, mereka harus lulus serangkaian tes dari PT Dirgantara Nusantara. Jadi, memang tidak mudah untuk dapat diterima menjadi karyawan PT Dirgantara Nusantara.

2. Analogi

Melakukan penalaran analogi dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya memiliki beberapa sisi persamaan. Cara ini berdasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada persamaan pula dalam bidang/hal lainnya.

Contoh:

Orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas dan berpendidikan tinggi seharusnya bersifat seperti padi. Setangkai padi yang mulai berisi akan merunduk. Makin bernas bulir padi itu, makin merunduk tangkainya. Begitu pula manusia yang berilmu dan berpendidikan tinggi. Semakin ia berwawasan, semakin ia merendahkan hatinya seperti merunduknya setangkai padi yang berbulir bernas.

3. Kausalitas

Hubungan sebab akibat berawal dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan m,enghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.

Jenis penalaran induksi kausalitas ada 3, yaitu:
a. Hubungan sebab – akibat
b. Hubungan akibat – sebab
c. Hubungan sebab – akibat 1 – akibat 2

contoh:

Penduduk dari daerah banyak yang hijrah ke Jakarta. Mereka terimingi-imingi oleh gambaran kehidupan mewah di Jakarta dan kemudahan mencari kerja. Akibatnya, Jakarta semakin penuh oleh pendatang.

Demikian ulasan tentang Penalaran Induktif : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan